Author : Naning Aprilia/김혀리
Tittle : Good Bye
Genre : Sad, Romance
Length : Drabble ,Tragedy
Rating : T
Cast : - Lee Dong Hae
- Seo Joo Hyun
Suara itu kembali terdengar di rumah minimalis ini meskipun sesekali suara indah itu terhenti,alunan demi alunan musik dimainkan olehnya meskipun dia sedang menahan sakit yang sangat luar biasa.Senyumnya tetus mengembang saat melihat sosok laki laki yang duduk di sofa dekat jendela rumahnya meskipun ia sedikit ya sedikit menahan rasa sakit di tubuhnya.
Dialah seo joo hyun wanita cantik yg tengah menderita penyakit kanker mata stadium 4 yg mengharuskannya kehilangan pengelihatannya dam harus memakai kaca mata sedangkan laki laki itu lee dong hae adalah kekasih seohyun yg selalu setia menemani seohyun.
"kenapa kau suka sekali memainkan lagu ini?"
"karna kupikir makna lagu ini sama halnya denganku"
"makna??"
"ya makna. lagu ini sangat dalam artinya di hidupku,jika aku pergi nanti tolong mainkan lagu ini sesaat setelah aku di makamkan" seohyun pun menghentikan permainannya dan menatap tajam ke arah donghae
"kau tidak akan pergi kemana mana kan?"
" untuk saat ini tidak, tapi jika sudah waktunya aku akan pergi"
Mereka pun saling menatap satu sama lain hanya deru nafas merekalah yang terdengar. sore itu donghae mengantar seohyun pergi ke rumah sakit untuk cek up tentanh penyakit yang di deritanya dan parahnya menurut dokter usianya tak kan lama lagi,itulah kenapa aku sangat takut jika kehilangan seohyun. Aku tak pernah perpikir krnapa penyakit itu datang menghampiri seohyun dan kenapa bukan aku saja??
"maaf nona tapi penyakit anda sudah menybar di bagian otak anda dan mungkin ini akan membuat umur anda tak lama lagi"
" apa masih bisa di obati dok?"
" meskipun ada namun itu hanya 25% keberhasilannya"
"baik dok saya mengerti kalau begitu saya dan seohyun permisi dulu"
Dengan kecewa aku dan seohyun pergi meninggalkan rumah sakit mungkin ini terakhir kalinya aku dan seohyun ke rumah sakit ini.
" oppa jika aku tiada nanti aku ingin kau tidak menangisiku"
donghae yang sedari tadi diam dan menyetir tiba tiba berhenti mendadak dan menatapku tajam
"kau tak kan meninggalkanku kan?? aku takut sangat takut jika harus kehilanganmu"
" oppa di dunia ini tidak ada yang abadi dan pada akhirnya harus kembali ke sang pencipta dan itu sekarang harus terjadi pada hubungan kita"
Donghae hanya terdiam yanpa berkata apapun aku tahu jika sekarang dia ingin sekali menangis namun itu di tahannya
"sebaiknya kita ke rumah saja ok"
Kami pun sampai di rumah itu dan alu langsung membopong seohyun menuju ke dalam rumah karna aku tahu jiia seohyun sudah tak kuat lagi untuk berjalan. dengan langkah pasti aku membawanya menuju kamar namun entah kenapa ia lebih ingin aku menurunkannya di kursi piano favoritnya donghae pun terpaksa menuruti permintaannya dan ia pun duduk di sofa.
Suara itu kembali teralun di rumah ini namun tak seperti biasanya suara itu begiti cepat selesai dan yang ada hanyalah suara rintihan dari seohyun yang sekarang telah memegangi kepalanya
"sakit oppa"
rintihnya yang kemudian memegangi keoalanya donghae pun dengan sigap membopongnya dan segera membawa seohyun ke rumah sakit namun itu semua di cegah oleh seohyun yang malah memintanya untuk membawanya ke pohon tempat pertama kali mereka beretemu.
"jangan bawa aku ke rumah sakit oppa"
"sekarang yang kau butuhkan adalah pengobatan seo!"
"tapi aku ingin ke bawah pohon dimana kita pertama kali bertemu"
"tapi seo"
"ku mhon oppa"
Dengan berat hati donghae menuruti permintaan seohyun.
Mereka pun duduk di bawah pohon itu dengan posisi seohyun di pangkuan donghae.
"kau ingat saat pertama kali kita bertemu oppa?"
"tentu,bahkan saat itu aku terlihat sangat bodoh"
"kau datang kepadaku tiba tiba dan langsung meminta nomor ponselku"
"...."
Hening itulah yang tercipta saat ini hanya suara isakan tangis mereka berdualah yang terdengar.
"aku ingin mengulang saat itu kembali oppa"
"tapi kau harus sembuh dulu seo"
"...." tak ada jawaban dari seohyun, apakah seo telah pergi?
"seo?seohyun?"
"nde oppa"
"kau capek?"
"aku hanya mengantuk oppa"
suaranya kian melemah dan bahkan hampir tak terdengar
"oppa apa aku boleh minta sesuatu padamu?"
"nde?"
"jikalau ini hari terakhirku aku ingin di kremasi dan abuku di sebar di bukit agar aku dapat menjadi angin yang dapat terbang kemanapun aku mau"
"kau tak kan pergi kemanapun seo"
"tapi aku merasa ini adalah hari terakhirku"
"tidak...tidak seo jangan berkata seperti itu"
Kini mereka berdua telah memangis satu sama lain
"oppa aku mengantuk"
"kau mengantuk?tidurlah seo"
Seohyun pun tidur di dada bidang donghae dengan air mata yang masih membasahi pipinya..
Ada yang aneh dengab seohyun kini donghae tak lagi merasakan detak jantung seohyun apa ia sudah pergi? perlahan donghae membangunkan seohyun yang sudah tidur di pelukannya
"seohyun bangun apa kau tak capek tidur di dadaku?"
"....."
"kalau kau bangun aku akan membelikanmu es krim favoritmu!"
"....."
tak ada jawaban kini donghae baru tersadar jika memang benar seohyun telah pergi meninggalkan donghae sendirian
*****
Kini donghae tengah menatap piano putih itu dengan tatapan sendi tak ada lagi orang yang memainkannya ia pun tak dapat lagi mendengar alunan musik itu lagi kini semua telah berubah. ia pun mendenkati piano itu dan mulai bermain sesuai keinginannya...
"Kini aku telah memenuhi permintaanmu seo. Ku harap kau tenang di alam sana"
End